25 Desember 2010

KEWAJIBAN MEMPELAJARI, MENGHAYATI, MENGAMALKAN DAN MENGAJARKAN AL-QUR’AN

Allah yang telah mengutus para rasul-Nya sebagi : “ Pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu “(an-nisa’:156). Dia mengakhiri para rasul itu dengan Nabi yang ummi, sejak diangkat hingga hari kiamat.
Allah Ta’ala berfirman ,” Katakanlah,’Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua , yaitu Allah yang mempunyai kerajan langit dan bumi ;tidak ada tuhan (yang berhak disembah ) selain Dia,yang menghidupkan dan memamtikan, maka berimanlah kamu kepad Allah dan rasul-Nya ,Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk’’’(al-A’raf:158).
Dan Allah Ta’ala berfirman,
“…supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai kepadanya Al-Qur’an …”(al-An’am:19)
Maka barang siapa yang sampai kepadanya Al-Qur’an –baik dia orang arab, non-arab,kulit hitam, kulit putih, jin, maupun manusia –maka Al-Qur’an diturunkan berfungsi sebagai pemberi peringatan.
Allah pun berfirman : “…dan barang siapa diantara mereka ( orang-orang Quraisy ) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepad Al-Qur’an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya …”(Hud:17)
Allah juga mendorong hamba-hamba-Nya supaya memahami Al-Qur’an. Dia berfirman ,” Maka apakah mereka tidak merenungkan Al-Qur’an ? Kalau sekiranya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapati pertentangan yang banyak didalamnya.” (An-Nisa’:82)
Allah juga berfiraman, : “ Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya orang-orang yang mempunyai pikiran mendapat pelajaran.”(Shad:29)
Allah berfirman : “ Maka apakah mereka tidak memperhatikan A-Qur’an ataukah memang hati mereka yang terkunci ?” ( Muhammada:24 )
Yang menjadi kewajiban para ulama ialah mengungkapkan makna-makna firman Allah, menafsirkan, mencari dari tempat ( orang ) yang diduga layak (ahli), mempelajari, dan mengjarkannya.
Allah Ta’ala berfirman: “Dan ( ingatlah ) , ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab ( yaitu ),’Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya ,lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukar menukar yang mereka lakukan.”( Ali’Imran:187 )
Allah berfirman dalam ayat yang lain : “Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji-(nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sediki, mereka itu tidak akan mendapatkan bagian ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak berkat-kata dengan mereka, tidak akan melibat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka, dan bagi mereka azab yang pedih.”(Ali’Imran:77)
Sesungguhnya Allah telah mengancam Ahli Kitab sebelum kita, karena mereka berpaling dari kitab Allah yang diturunkan kepada mereka dan karena mereka sibuk dengan perkara yang tidak diperintahkan oleh Allah sehingga mereka tidak bisa mengikuti kitab-Nya. Oleh karena itu, kaum mislimin, kita harus menghentikan segala hal yang menjadi sebab Allah mencela Ahli Kitab dan kita harus menjalankan apa yang diperitahkan-Nya, yaitu mempelajari Kitab Allah yang diturunkan kepada kita dan mengajarkannya serta memahami dan memahamkannya kepada orang alin.
Allah Ta’ala ber firman, : “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka maengingat Allah dan tunduk kepada kebenaran yang telah turun ( kepada mereka ), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan al-kitab kepadaya, namun kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati menjadi keras. Dan kebanyakan diantara mereka adalah orang-orang yang fasik. Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran ( Kami ) supaya kamu memikirkanya,”(al-Hadid:16-17)
Ayat diatas mengandung peringatan bahwa sebagaimana Allah Ta’ala menghidupkan bumi setelah kematinya, demikian pula Allah melembutkan hati manusia dengan munculnya keimanan dari dalam dirinya dan memberinya hidayah setelah hati itu mengeras. Hanya kepada Allah lah kita memohon kiranya Dia melunakkan hati kita. Sesungghnya Dia Maha dermawan dan Maha Memberi.

28 Agustus 2010

SEBUAH RISALAH BAGI ORANG-ORANG YANG MEMILIKI KEMAUAN KUAT UNTUK MENJAGA KUALITAS IBADAH RAMADHAN

Segala puji bagi Allah, yang Maha Agung dan Maha Mulia. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad yang menjadi penghulu bagi ummat manusia di seluruh dunia, serta seluruh kerabat dan shahabat beliau yang baik dan mulia, dan semua orang, dimana saja , kapan saja yang mau mengikuti jejak beliau dalam menegakkan din ini.

Perlu kita ketahui bahwa diutusnya Muhammad saw ketengah - tengah ummat ini untuk mengajak kita semua menjadi manusia-manusia yang menta'ati Allah serta diciptakan-Nya kecintaan kepada kebaikan dalam diri kita, adalah merupakan taufiq serta ihsan yang Allah karuniakan kepada kita. Dan itu adalah karunia, sebentuk rahmatNya, pemberian dan keutamaan. Oleh karenanya kita harus memperhatikannya dan mensyukurinya.

Bermujahadah di bulan ramadhan merupakan sunnah Nabi kita Muhammad saw. 'Aisyah ra meriwayatkan :" Rasulullah bersungguh-sungguh di bulan ramadhan melebihi kesungguhannya di bulan-bulan lainnya. Dan disepuluh hari terakhir lebih bersungguh-sungguh melebihi hari ramadhan yang lainnya.( HR. Muslim )

Perlu diketahui bahwa adahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus"
Oleh karenanya , tidak akan ada manfaatnya seluruh amal yang kita lakukan, baik itu shalat, membaca Al-Qur'an, dan seluruh kesungguhan kita dalam beribadah, manakala semua itu tidak kita lakukan dengan ikhlash semata-mata karena Allah SWT.
<

12 Agustus 2010

PEMBUKAAN TAMAN KANAK - KANAK


Dalam rangka membantu pemerintah dalam mencerdaskan bangsa maka Yayasan Sentra Dakwah Hidayatullah membuka Taman Kanak - Kanak Yaa Bunayya. Dalam pembukaan ini di hadiri oleh pejabat setempat serta dua ratus undangan yang hadir ketika itu. Tentu ini diharapkan nantinya bisa membuka peluang bagi masyarakat sekitar untuk mensekolahkan anaknya di tempat ini.

Tentu masih banyak bengkalai dan kekurangan dari penyelenggaraan sekolahb ini, namun paling kurang sudah ada kegiatan pendidikan yang berbasis Tauhid yang menggunakan Alam sekitar sebagai tempat belajarnya.
Berikut ini adalah foto - foto yang di ambil dalam acara tersebut.