28 Desember 2009

PEKAN MUHARRAM

Dalam rangka menghidupkan nilai-nilai sejarah peradaban Islam, serta mengakrabkan tahun baru Islam yakni Tahun Baru Hijriyyah, Yayasan Sentra Dakwah Hidayatullah menyelenggarakan berbagai lomba yang di ikuti oleh 70 anak TPA dan TQA Al- Hidayah, asuhan Yayasan ini sendiri.
Ada 7 Cabang lomba yang dibuka : Tartil Qur'an, Praktek Sholat, Membaca Kisah para Nabi, Melukis, Praktek Wudhu, Membaca Puisi Islami , cerdas cermat seputar Islam dan lain - lain.
Untuk Lomba melukis para santriwan dan santriwati yang semuanya adalah anak- anak tingkat Taman kanak - kanak dan Sekolah dasar, dilaksanakan di alam terbuka di Kampus Sentra Dakwah Hidayatullah yang menghijau terhampar luas.
Dalam perlombaan ini semua bisa mendapatkan hadiah tanpa kecuali. Hanya saja untuk pemenang I, II dan III hadiahnya lebih besar nilainya dibandingkan dengan yang tidak juara. Mengapa semua bisa mendapatkan hadiah? Ya.....anak -anak tidak boleh dipatahkan semangatnya, tidak boleh dibuat kecewa, sehingga pengalaman pahit yang disebabkan kekalahan itu tertanam dalam- dalam dibawah sadarnya, yang pada akhirnya menyebakan anak- anak yang sholeh ini menjadi minder.
Memang untuk memberikan hadiah kepada semua itu sedikit agak memberatkan pengurus, tetapi ini harus dilakukan dalam rangka membangun mental anak-anak kita , mudah-mudahan di masa datang mereka lahir menjadi pemimpin -pemimpin bangsa ini. Itulah sebabnya tidak bisa tidak ummat harus diajak terlibat untuk mengangkat tugas berat ini tetapi mulia.
Ya......bangsa ini menunggu lahirnya pemimpin - pemimpin yang bisa amanah dalam mengemban tugas melayani, mengayomi dan mendengar keluhan masyarakat. bukan pemimpin yang hanya bisa mengumbar janji dan setelah duduk di tampuk kepemimpinan justru melupakan usaha dan jerih payah masyarakat yang termarjinalkan walaupun mereka tetap sabar.







PEKAN MUHARRAM

14 Desember 2009

QARYATAN MUBARAKAH ITU......

Qaryatan Mubarakah itu akhirnya mulai menampakan diri. Kolam yang dibuat sudah mencapai 75 persen. masih ada benkalai pekerjaan 25 persen lagi. Butuh kerja keras. Butuh tenaga ikhlas dan butuh dana dari orang-orang yang ikhlas.
Anak- anak ini sudah merindukan suasan kota santri, sejuk menawan hati seperti yang di nyanyikan oleh Group Nasyida Ria. Apapun ceritanya mereka adalah anak - anak bangsa, anak - anak masa depan yang harus diselamatkan. Tanggung jawab siapa ? Ya tanggung jawab kita semua. Berikan apa yang anda punya untuk membangun mental dan intelektual mereka.

Para orang tua hari ini harus menyadari, tantangan lingkungan kita hari ini sangat tidak kondusif untuk perkembangan mereka. Pesantren ini hadir mengajak bersama-sama masyarakat dan pemerintah, untuk segera menciptakan suaka generasi yang qur'ani. Karena hanya itulah solusinya. Diperlukan kerjasama semua pihak demi mewujudkan Kampus suaka generasi ini.

Hari - hari yang ada Alhamdulillah mulai memberi warna kehidupan yang baru bagi kampus ini. Anak - anak yang mengaji semakin banyak saja. Hiburan tersendiri mendengar senda gurau mereka, mendengar suara Qur'an dan huruf-huruf hijaiyyah dari mulut-mulut mungil anak- anak sholeh ini.

BERAWAL DARI MUSHALLA KAYU

Keinginan mewujudkan Qaryatan Mubarakah, atau "The Islamic Green Village" sangat kuat, karena memang dalam mendakwahkan Islam Ini butuh peragaan langsung dalam wujud nyata sebuah kawasan yang bisa dilaksanakan di dalamnya syari'ah Islam. Memang untuk menuju cita- cita yang sangat ideal itu butuh pengorbanan yang sangat besar, mulai dari waktu , tenaga dan tentu saja finansial.
Menyangkut waktu, dakwah ini tidak cukup di berikan dengan sisa - sisa waktu saja. Sebab manakala hanya diberikan sisa - sisa waktu saja , tentu hasilnya tidak maksimal. Karenanya harus ada orang orang yang all out untuk menyiapkan seluruh waktunya dalam mempercepat laju gerakan dakwah ini. Dalam bahasa Al-Qur'an orang- orang ini adalah para Fuqara' , yaitu orang yang terikat penuh di jalan Allah untuk mengurus Agama ini. Jadi Fuqara yang dimaksud oleh Al-Qur'an itu bukanlah orang miskin. Ada perbedaan yang jelas antara miskin dengan faqir menurut Al- Qur'an. Dan kita sering keliru memberikan devinisi tentang Faqir itu. Mari kita lihat definisi yang Allah berikan tentang orang-orang Faqir itu :
" Berinfaqlah kamu sekalian kepada orang - orang Faqir, yaitu orang - orang yang terikat oleh Jihad di jalan Allah sehingga Mereka tidak dapat berusaha dimuka bumi . Orang - orang yang tidak tahu mengira mereka itu adalah orang-orang kaya, karena mereka menjaga diri dari meminta-minta. Kamu bisa mengenal mereka dengan melihat ciri-ciri mereka, mereka tidak meminta- minta dengan cara memaksa...." ( QS. Al-Baqarah : 273 )

Disinilah perlunya dakwah ini mendapatkan dukungan semua pihak. baik itu Peperintah, Swast maupun Masyarakat secara umum, dari sisi dana dan dedikasi, partisipasi dan kontribusi, finansial maupun material. Untuk itulah Yayasan Sentra Dakwah Hidayatullah Medan Sumatera Utara mengajak semua lapisan masyarakat untuk turut mengambil peranan dalam melajukan gerakan dakwah , pendidikan dan sosial di tempat ini.
Itu memancing keterlibatan semua pihak, diatas lahan seluas kurang lebih du hektar di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Polonia inilah kami memulai derap langkah dakwah ini dengan upaya sedernaha karena keterbatasan dana, untuk membangun mushalla dari bahan kayu.

Meskipun mushalla ini terbuat dari kayu, itu tidak menjadi masalah, yang penting dakwah sudah bisa jalan. dan Alhamdulillah respon masyarakat sekitar yang konon sebelumnya adalah tempat yang kurang kondusif dari sisi moral masyarakatnya, sekarang pelan-pelan menampakkan gairah beragama yang menggembirakan.

Akhirnya Mushalla ini pun perlu perluasan sedikit, mengingat kegiatan yang di dalamnya semakin semarak dan bahkan terkadang dirasakan sudah tidak memadai. Keinginan menjadikan mushalla ini menjadi masjid sudah sering terlintas di pikiran semua teman- teman yang sering berkunjung di tempat ini. Tapi kapan realisasinya tetap kita harus berusaha keras dan mohon perkenan Allah SWT.
Akhirnya Mushalla ini pun di perluas dengan menambah teras depan, untuk menampung jama'ah perempuan sehingga ruang shalat sudah bisa di pisahkan antara laki-laki dengan perempuan. kegiatan pengajian juga bisa dilakukan di beranda mushalla yang berada di tepi danau buatan santri dan pengelola ini.
Alhamdulillah , akhirnya Mushalla mengalami perubahan dengan adanya penambahan teras. Pada akhirnya mushalla ini menjadi pusat kegiatan sekaligus menjadi sarana pertemuan-pertemuan. Inilah yang dinamakan Ajrun Ghairu mamnuun ( pahala yang berlipat ganda ) karena mushalla ini msecara otomatis menjadi bangunan serbaguna.

Tidak banyak dana yang digunakan untuk membangun mushalla sederhana ini, boleh dikata bangunan ini terwujud dari uang recehan saja. Yang menyumbang pembangunannya juga cuma dua atau tiga orang. Tetapi sesedrhana apapun mushalla ini semoga menjadi embriyo bangunan permanen di pinggir kolam yang sangat rekreatif nantinya. oleh karenanya dibutuhkan partisipasi dan kontribusi semua pihak yang diberi kelebihan oleh Allah SWt.

Sudah menjadi kebiasaab di Hidayatullah, bahwa seluruh bangunan yang ada ini dikerjakan oleh warga dan santri tanpa menggunakan jasa tukang dari luar pesantren. Tentunya dengan pertimbangan menekan pembiayaan yang memang sangat kurang. kecuali jika nantinya ada yang berkenan membantu dalam jumlah yang relatif besar, tentu akan ditangani secara lebih professinal.

Hal itu dilakukan lagi-lagi karena Yayasan Sentra dakwah Hidayatullah ( Pondok Pesantren Hidayatullah Medan Polonia ini memang sebuah wadah dakwah miliki ummat Islam. Siapapun punya kewajiban membantu proses pengembangan dan kemajuannya tanpa kecuali asal untuk mewujudkan terlaksananya syari'at Allah dan seluruh aspek kehidupan bangsa ini.

Ust. Sriyono Spd. alumnus IKIP Yogyakarta yang beralih professi menjadi tukang kayu dan tukang batu. Mengapa beliau tidak memilih menjadi pegawai negeri saja ? seperti halnya yang lain, beliau ingin merdeka melaksanakan dakwah dan tidak terikat oleh Instansi atau institusi tertentu yang membatasi gerak angkahnya.

Sedikit- demi sedikit lama-lama menjadi bukit. pepatah itu sangat pas dengan yang terjadi di Sentra Dakwah Hidayatullah Medan Polonia ini. Tidak perlu ngoyo, tetapi jika ada tugas yang mendesak untuk diselesaikan. ya .....semoga kita termasuk hambaNya yang di pilih.
Akhirnya kami mengajak kepada pengujuk Blog ini untuk ikut berpartisipasi lewat : REK. MUAMALAT No. : 0000098120 atas nama Yayasan Sentra Dakwah Hidayatullah Medan. Konfirmasi partisipasi di : 081346320765.

SIAPA PEDULI ?

Siapa peduli peduli dengan anak -anak miskin ini? Pesantren Hidayatullah Menampung Mereaka, mengajari mereka baca tulis, menghapal dan menterjemah Al- Qur'an setiap hari. Ustadz Muda, Aiman Syah, Putra asli pulau nias , mullaf yang di ambil dari oleh pimpinan Hidayatullah Polonia dari pulau yang jauh itu , Alhamdulillah sudah menjadi tenaga devinitif untuk menangangi secara khusus pendidikan masyarakat sekitar pesantren yang notabene adalah anak - anak kurang mampu dari segala sisi.Siapa mau membantu Ust. Aiman Syah ? Alumni Hidayatullah yang diamanahi khusus ngajar ngaji. Kalaulah bukan dalam bentuk tenaga ( terlibat mengajar ) , kami menghimbau kiranya pembaca yang budiman bisa berkunjung ke Kampus Pesantren Hidayatullah Medan Polonia ini, berbagi rasa dan cerita, saling memotivasi menghadapi beratnya tantangan Dakwah.

Para Ustadz di pesantren ini tetap saja akan bergerak mengangkat tugas berat membangun peradaban Islam, seandainya tak seorangpun mau ambil peranan. Apa yang akan terjadi kemudia , itu adalah Hak Allah SWT.
Tanpa meja, tanpa kursi pun jadi belajar. Menulis di lantai, seperti zaman dulu. tapi semangat belajar dan mengajar tetap tinggi. Kami ingin bantu Pemerintah untuk menyadarkan kembali pentingnya kehidupan rumah tangga dan masyarakat Indonesia berpedoman kepada Al- Qur'an dan Sunnah.

11 Desember 2009

HIJAU ITU INDAH


memakmurkan bumi,memanfaatkan lahan, menghijaukan kampus itu adalah hiburan tersendiri bagi santri Sentra Dakwah Hidayatullah ( Pondok Presantren Hidayatullah ).
إِنْ قامت الساعة وفى يد أحدكم فسيلة فإن استطاع أن لا تقوم حتى يغرسها فليغرسها
" Sekiranya hari Qiyamat hendak terjadi, sementara di tangan salah seorang dari kamu sekalian ada bibit kurma, kalau mampu menanamnya sebelum datang Qiyamat, maka hendaklah ia menamnya". (Hadits Riwayat Ahmad ) Spirit inilah yang selalu di gelorakan pada jiwa para Santri Hidayatullah Medan .
Menanam rosela menjadi bagian kegiatan latihan kemadirian, sekaligus penghijauan kampus, disamping itu juga , tanaman ini memiliki nilai jual yang cukup lumayan untuk mengurangi kebutuhan operasional santri. Rosela yang bernutrisi tinggi ini menjadi tambahan gizi tersendiri bagi santri. di pagi hari menjadi tempat olah raga produktif, membersihkan rumput di sekelilingnya , berjemur matahari pagi yang memancarkan sinar emasnya, di sore hari di petik buahnya sambil meminum jus rosela, duhai nikmatnya. Anda berkunjung ketempat ini melihat bagaimana para santri berkarya didunia nyata. Doa mereka adalah : " Ya Allah , kami berlindung kepadaMu dari sikap malas.

Hijau itu indah, hijau itu sehat, hijau itu Islami. Tidak boleh berhenti menanam, tidak boleh ada lahan kosong tanpa tanaman. Pagi hari setelah selesai mengaji, membaca wirid al-ma'tsurat, segera ganti pakaian kerja, karena saat itu adalah saat yang sangat berharga. udara segar, matahari belum menyengat. Para santri Sentra Dakwah Hidayatullah ( Pondok Pesantren Hidayatullah Medan Polonia ) segera menanam. sampai jam delapan pagi, baru istirahat, sarapan pagi, kemudian mandi terus belajar. ada juga yang bertugas keluar berdakwah , membina desa binaan, menawarkan program, mengangkat Izzah kaum muslimin. siapa saja boleh bergabung untuk menciptakan Qaryatan Mubarakah. Atau kalau tidak, partisipasi dalam bentuk apa saja juga bisa.

05 Desember 2009

KERJA KERAS PENUH MUJAHADAH


Tidak ada istilah selesai dalam berjuang, selesai satu pekerjaan, angkat pekerjaan yang lain. Karena kerja itu sendiri adalah ibadah, apapun wujudnya akan di nilai Allah, tentu syaratnya adalah Ikhlas karena Allah. Ini yang terus dilakukan di Pesantren Hidayatullah Medan Polonia Sumatera Utara, dalam rangka mewujudkan Qryatan Mubarakah ( dalam bahasa kami : kampus yang diberkahi karena tegak didalamnya syari'at Allah).

TAJRI MIN TAHTIHA AL-ANHAR

Tidak sekedar membuat pesantren sebagai tempat belajar Agama sebagaimana orang membuat pesantren. Tetapi Pesantren ini harus mencerminkan Qaryatan Mubarakah. Kampus harus di desain semenarik mungkin. Kampus ini nantinya kedepan harus menggambarkan suasana surga, Tajri min Tahihal Anhar.
Salah satunya adalah dengan cara membuat sebagian lahan ini menjadi kolam. Kolam akan menjadikan kampus semakin menarik dipandang, disamping menjadi tempat budidaya ikan untuk memenuhi kekurangan kebutuhan operasional. berharap kepada Donatur saja , sampai hari ini masih sangat minim. Upaya - upaya terobosan harus dilakukan.

Tak terkecuali, untuk mewujudkan Qaryatan Mubarakah yang Indah dan Asri, pimpinan Pesantren ini harus terjun kedalam lumpur memimpin langsung penggalian kolam. lelah memang, tetapi puas rasanya. pelan - pelan tapi pasti. sebongkah - demi sebongkah kolam mulai kelihatan bentuknya.

Belum selesai memang. Tetapi sudah memberi nilai lebih dibanding sebelumnya. ya......ketika itu masih hutan belantara. menjadi seperti ini tentu melalui kerja keras yang panjang. Terkadang muncul perasaan lelah :....Kapan jadinya?............

GO GREEN SENTRA DAKWAH HIDAYATULLAH


GOO GREEN. Dakwah tidak selalu ceramah, menanam pohon, melakukan penghijauan kampus, mengurangi polusi udara kota ( kebetulan kampus ini ada di tengah - tengah kota, tetapi suasana tetap desa) , memberi kontribusi dalam mengurangi Global Warming ( pemanasan buni ) juga bisa disebut dakwah. dakwah bil haal namanya. kegiatan ini didukung para karyawan PT INDOSAT Medan. Para peserta ketika itu mencapai 80 orang, menanam pohon Mahoni, sebanyak 400 pohon, apokat 100 pohon, dan kelapa gading.